Berbeda
dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki beberapa kekhususan yang tidak
ditemukan pada sel hewan. jika kamu perhatikan beberapa jenis hewan, baik
invertebrate maupun vertebrata dapat melakukan pergerakan untuk
berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnnya. Seekor harimau dengan
sangat lentur berlari kencang mengejar mangsanya. Hal tersebut karena struktur
satuan penyusun jaringan tubuhnya tidak kaku.
Tumbuhan sama sekali tidak mampu melakukan pergerakan dan bersifat menetap
serta kaku. Perbedaan ini jelas menggambarkan bahwa komponen penyusun sel pada
tumbuhan berbeda dengan penyusun sel pada hewan, tumbuhan mampu menghasilkan
atau mensintesis makanan sendiri, sedangkan hewan sama sekali tidak mampu. Hal
ini membuktikan bahwa komponen sel tumbuhan berbeda dengan hewan.
1. Dinding Sel
gambar:Dinding sel tumbuhan.jpg
Dinding sel hanya ditemukan pada sel tumbuhan, sehingga sel tumbuhan bersifat kokoh dan kaku atau tidak lentur seperti sel hewan.
Dinding sel tumbuhan banyak tersusun atas selulosa, suatu polisakarida yang terdiri atas polimer glukan (polimer glukosa). Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara berlebihan. Adanya dinding sel yang kuat, menyebabkan tumbuhan dapat berdiri tegak melawan gravitasi bumi.
Beberapa senyawa penyusun dinding sel, antara lain:
Hemiselulosa merupakan polisakarida yang tersusun atas glukosa, xilosa, manosa
dan asam glukoronat. Di dalam dinding sel, hemiselulosa berfungsi sebagai
perekat antar mikrofibril selulosa.
Pektin merupakan polisakarida yang tersusun atas galaktosa, arabinosa, dan asam
galakturonat.
Lignin hanya dijumpai pada dinding sel yang dewasa dan berfungsi untuk
melindungi sel tumbuhan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan.
Kutin merupakan suatu selubung atau lapisan pada permukaan atas daun atau
batang dan berfungsi untuk mencegah dehidrasi akibat penguapan dan melindungi
kerusakan sel akibat patogen dari luar.
Di dalam dinding sel ditemukan dalam jumlah yang sedikit.
gambar:kloroplas.jpg
Kloroplas merupakan organel sel bermembran yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Organel ini mengandung pigmen fotosintesis yang mampu melangsungkan proses fotosintesis, sehingga tumbuhan digolongkan sebagai produsen karena kemampuannya menghasilkan makanan sendiri.
Kloroplas merupakan plastida yang mengandung klorofil Plastida pada sel tumbuhan ada bermacam-macam dengan fungsi yang berbeda -beda, Pada umumnya diberi nama sesuai dengan fungsinya, kandungan pigmen Iainnya, adalah amiloplas, leukoplas, kromoplas, dan sebagainya. Organel ini hanya ditemukan pada sel tumbuhan atau organisme autorof uniseluler.
Pada organel ini, proses fotosintesis berlangsung sehingga organisme yang memiliki kloroplas digolongkan pada organisme autorof, karena kemampuannya dalam menghasilkan makanan sendiri.
Bentuk, ukuran dan jumlah kloroplas untuk tiap sel organisme autorof berbeda-beda. Ada yang berbentuk pita, mangkuk, cakram, dan bentuk - bentuk lainnya. Lebar rata-rata kloroplas adalah 2 - 4 mikrometer dan panjangnya antara 5-10 mikrometer. jumlah kloroplas juga tergantung dari spesiesnya, misalnya Ricinus comunis dapat mencapai 400.000 kloroplas per mm2 luas daun.
Kloroplas juga terbungkus oleh dua membran, yaitu membran luar dan membran
dalam di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membrane, jika
diurutkan dari luar ke dalam, bagian-bagian pembangun kloroplas adalah membran
luar, ruang antimembran, membran dalam, dan stroma yang di dalamnya terdapat
tilakoid. Tilakoid merupakan hasil penjuluran-penjuluran membran dalam
kloroplas ke arah stroma. pada klorplas yang telah dewasa, tilakoidnya terlepas
dari membran dalam. Berdasarkan bentuknya, tilakoid kecil (grana). Tilakoid
besar, tilakoid stoma (tilakoid antar grana).
Tilakoid kecil terbentuk seperti cakram atau uang logam yang bertumpuk membentuk suatu struktur yang dinamakan granum (jamak – grana). Tilakoid besar berbentuk saluran-saluran yang saling berhubungan dan membentuk anyaman di dalam stroma. Tilakoid besar juga berfungsi sebagai penghubung anatargrana.
Tilakoid kecil terbentuk seperti cakram atau uang logam yang bertumpuk membentuk suatu struktur yang dinamakan granum (jamak – grana). Tilakoid besar berbentuk saluran-saluran yang saling berhubungan dan membentuk anyaman di dalam stroma. Tilakoid besar juga berfungsi sebagai penghubung anatargrana.
Lisosom merupakan organel sel bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan.
Organel ini berisi enzim hidrolitik, misalnya lipase dan protease Organel ini
berfungsi dalam proses pencernaan intraseluler. Lisosom banyak ditemukan pada
fagosit atau sel –sel yang berfungang masuk ke dalam jaringmasuk kedalam
jaringan tubuh.
Sentriol
merupakan organel tak bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel
ini berukuran kecil , jumlahnya sepasang dan letaknya dekat membrane inti dalam
posisi tegak lurus antar keduanya. Organel ini akan memisah satu sama lain
untuk membentuk gelendong pembelahan pada saat terjadi pembelahan sel.
Cincin kontraktil hanya ditemukan pada sel hewan. Cincin kontraktil terbentuk
pada saat pembelahan sel, tepatnya pada tahap sitokinesis atau pembagian
sitoplasma sel anak. Pembagian siitoplasma berlangsung setelah pembagian materi
inti (kriokinesis) selesai. Pada sel tumbuhan , setelah pembagian materi inti
selesai maka dinding sel baru terbentuk tanpa adanya cincin kontraktil.
6. Vakuola
Vakuola sentral merupakan organel bermembran sel, berukuran besar yaitu hampir setengah
dari volume sel. Fungsi organel ini adalah sebagai tempat menyimpan air dan
cadangan makanan pada sel tumbuhan. Pada organisme bersel satu seperti
paramaecium dan Amoeba. juga ditemukan adanya organel ini.
Vakuola pada organisme ini dinamakan vakuola kontraktil dan vakuola makanan
dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan vakuola yang terdapat pada
sel tumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar